YESUS DAN HUKUM TAURAT
Yesus mengatakan dengan tegas: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya" (Mat 5:17). Satu iota atau titik adalah tanda baca yang paling kecil dalam alfabet dan tulisan Ibrani. Jadi, Yesus ingin mengatakan bahwa iota atau titik yang terdapat dalam hukum Taurat pun tidak akan dihilangkan sebelum semuanya digenapi. Sedangkan kata meniadakan tidak bermaksud bahwa Yesus akan menghilangkan atau membatalkan hukum yang telah ditetapkan Musa, tetapi Ia meluruskan dan membebaskan hukum itu dari interpretasi dan praktek yang keliru yang dilakukan dan diajarkan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, misalnya peraturan tentang hari Sabat dan perceraian. Sebaliknya, Yesus datang untuk menggenapinya. Yesus adalah penggenapan hukum Taurat itu sendiri dalam tiga aspek:
Pertama, Yesus adalah penggenapan hukum Taurat karena Dia adalah kepenuhan Wahyu Tuhan. Yesus adalah wadah dimana hukum diisi secara penuh. Artinya Yesus dan hukum Taurat adalah satu. Hukum Taurat dan kitab para Nabi yang dimaksudkan Yesus di sini secara spesifik adalah kehendak Tuhan yang tidak tercantum dan tidak ditulis dalam hukum Musa tetapi nyata dalam diri-Nya.
Kedua, Yesus adalah penggenapan hukum Taurat karena Dia adalah kepenuhan nubuat para Nabi, Mesias yang dinantikan. Mesias dan pewartaan para Nabi yang dinantikan oleh bangsa Israel.
Ketiga, Yesus adalah kepenuhan hukum karena Dia menaati dan menafsirkannya secara baru dan benar. Rasul Paulus mengatakan Yesus menggenapi hukum Taurat dengan hukum kasih. Sehingga kita yang telah percaya kepada Kristus bukan lagi orang-orang yang berada di bawah hukum Taurat tetapi berada di bawah kasih karunia (bdk. Rm 6:14) dan ketika kita menghayati hukum kasih (kepada Tuhan dan kepada sesama), kita telah menghayati hukum Taurat."Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamana manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat" (Rom 13:8)
G Berto, Fransiskus. Nabi Elia, "Pergilah, katakanlah kepada tuanmu: Elia ada" 2020 hal 277-278.
0 Response to "YESUS DAN HUKUM TAURAT"
Post a Comment