KASIH
Dunia melukiskan cinta dalam bentuk objek-objek sensasional yang membangkitkan gairah dan gelora cinta. Kekristenan melukiskan kasih dalam dan melalui Salib Yesus.
Pada mulanya kasih merupakan relasi kesatuan trinitas: Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Trinitas dipahami dalam relasi Kasih, Kasih Trinitas bersifat kekal, tidak berawal dan tanpa akhir. Sebab Allah adalah Kasih. Trinitas dipahami dalam satu substansi dengan tiga pribadi, bisa dibedakan, namun tidak dapat dipisahkan dan ketiga pribadi ilahi berhubungan satu dengan yang lain. Tritunggal adalah misteri iman dalam arti sesungguhnya, satu dari “rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam Allah… yang kalau tidak diwahyukan oleh Allah, tidak dapat diketahui” (KGK 237). Sesuatu yang bersifat misteri tidak dapat dijelaskan secara tuntas menggunakan akal budi dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia bertitik tolak dari indra-indra yang berkontak dengan realitas-realitas materiil. Pengetahuan manusia secara orisinil berasal dari indra yaitu apa yang dicerap dan ditangkap oleh indra, sedangkan Tuhan adalah substansi yang murni bersifat spiritual.
Kisah Penciptaan menegaskan akan pembagian kasih Allah kepada ciptaan-Nya dengan manusia sebagai puncak dari seluruh ciptaan yang segambar dan serupa dengan Allah. Allah menyerahkan tugas kepada manusia ikut ambil bagian dalam karya penciptaan.
Allah menciptakan manusia supaya mereka dapat mengalami kelimpahan cinta Tuhan. Oleh sebab itu berbahagialah karena telah dilahirkan sebab dengan demikian engkau dapat melihat wajah Allah, walaupun tidak sempurna akibat dosa. Manusia dapat memandang wajah Allah secara langsung pada saat kematian.
kejatuhan manusia akibat dosa melukai hati Allah. Hati Tuhan tersayat dan berdarah oleh karena pelanggaran. Tergoresnya hati Allah akibat dosa manusia mendatangkan kehancuran bagi manusia itu sendiri. Kasih yang pada mulanya sempurna diletakan Allah dalam diri manusia pada akhirnya mengalami pembiasan akibat dosa sehingga kasih bersemayam dalam jiwa yang terluka.
Jiwa manusia yang terluka berdampak pada ekspresi kasih kepada TUhan, sesama, dan ciptaan lainnya mengalami gangguan. HAti yang terluka berdampak pada pengekspresian kasih yang tidak sempurna jauh dari kehendak Allah. Allah tidak membiarkan manusia terluka parah sampai kehabisan darah. Oleh sebab itu “setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan anak-Nya yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada” (Ibrani 1:1-2)
Yesus datang ke dalam dunia mengajarkan cara mengasihi Allah dan sesama secara sempurna…Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Lukas 10:27).Dahulu sebelum kejatuhan manusia hidup dalam kesempurnaan, namun akibat dosa cara manusia mengasihi Allah dan sesama mengalami pembiasan akibat pengaruh kuasa yang melawan kehendak Allah.
Yesus hadir memulihkan kasih antara manusia dengan Allah yang telah rusak. Konsekuensi dari usaha Yesus adalah berdarah-darah karena kasih-Nya kepada manusia yang berakhir pada peristiwa salib. Salib mengajarkan manusia tentang kasih yang sempurna dan paripurna. Allah bukanlah model hakim duniawi yang berdiri di penghujung kehidupan manusia, melakukan vonis pada manusia akibat kesalahan yang dilakukan sepanjang perjalanan.
Allah dalam kekristenan bukan Allah yang demikian. Tuhan dalam kekristenan turut ambil bagian dalam hidup manusia, mengalami situasi hidup manusia dengan jalan demikian Ia mengajarkan manusia cara mengasihi Allah dan sesama bagaikan seorang ibu yang mengasuh anak-anaknya hingga mereka hidup mandiri.
Saya kira Allah orang Kristen yang hadir dalam pribadi Yesus adalah Allah yang Akbar dan Allah yang Akrab. Kemahabesaran Allah harus dapat disentuh oleh tangan manusia sehingga membuktikan bahwa Tuhan itu ada, bukan tuhan abstrak yang mungkin cuma sekedar teori dalam agama atau mungkin saja sebuah ilusi yang dibangun oleh kaum cendekia dan pemuka agama sebagai pemulus hasrat kekuasaan.
Salib adalah bukti hadirnya Allah yang berdarah-darah karena kasih-Nya pada manusia. Jika orang bertanya padaku tentang keberadaan Allah, maka saya akan menunjukan padanya salib Yesus.Ia pasti akan menertawakanku, masa Tuhan kok di salib? Aku akan menjawab “Tuhanku membiarkan diri-Nya di salib jika Ia tidak merelakan diriNya dilukai para prajurit Romawi tidak sanggup mendekati-Nya. Saya akan balik bertanya “Jika Allahmu Maha Besar dapatkah Dia aku sentuh? Jika tidak bisa maka diragukan keberadaan Tuhanmu, jangan-jangan tuhanmu adalah ilusimu.
0 Response to "KASIH"
Post a Comment